Wednesday, March 11, 2015

ILMU BUDAYA DASAR - PERBEDAAN ISD DENGAN IBD

ILMU SOSIAL DASAR (ISD) dengan ILMU BUDAYA DASAR (IBD)

1.      ILMU SOSIAL DASAR (ISD)
Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia dilingkungan sekitar, seperti sosiologi,ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, sosiologi,dan lain-lain. Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri seperti Pengantar Sosiologi,Pengantar Ilmu Hukum,Pengantar Ilmu Ekonomi,dan sebagainya, melainkan berasal dari berbagai bidang keahlian sebagai sarana untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat Indonesia.

Ilmu Sosial Dasar (ISD) memberikan dasar-dasar pengetahuan tentang konsep untuk mengkaji gejala sosial,sehingga mahasiswa diharapkan mampu  mengahadapi dan memberikan alternatif pemecahan masalah-masalah sosial.

Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar di Perguruan Tinggi karena akibat dari banyaknya kritikan-kritikan yang ditunjukan kepada sistem pendidikan di perguruan tinggi bahwa sistem pendidikan yang diberikan masih bersifat kolonial dan merupakan warisan dari system pendidikan pemerintahan belanda,yang pendidikannya masih tidak mengenali dimensi-dimensi lain diluar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi dianggap seolah-olah tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya serta perkembangan masyarakat.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga kemampuan yaitu :
1.      Kemampuan personal
2.      Kemampuan akademik
3.      Kemampuan professional

Diantara ketiga kemampuan diatas yang diharapkan untuk dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon tenaga ahli adalah kemampuan personal dan ditanamkan pada mata kuliah dasar umum yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan agar mahasiswa tidak terbatas pada bidang kehlian masing-masing, tetapi dapat membantu dirinya sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat.

Ada dua masalah yang dipakai sebagai pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup Ilmu Sosial Dasar : pertama, berbagai aspek yang merupakan suatu masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri atau pendekatan gabungan antar bidang. Kedua, adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat.

Masalah sosial dan Ilmu Sosial Dasar tidaklah sama, disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam. Masalah tersebut dapat sosial, politik, moral,dan lain-lain. Yang membedakan masalah ini ada hubungannya dengan nilai moral dan pranata sosial. Menurut masyarakat, bahwa segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial. Sedangkan menurut para ahli bahwa suatu kondisi yang terwujud dalam masyarakat berdasarkan atas studi mempunyai sifat yang menimbulkan kekacauan.

2.      ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
Ilmu Budaya Dasar biasanya dibagi atas tiga kelompok yaitu seni (sastra, musik,seni rupa, seni tari dan berpidato), Sejarah, dan Agama Filsafat.

Sejak manusia hidup dalam kondisi sederhana,seni menempati posisi yang penting dalam kehidupannya sehari-hari. Sejarah umat manusia juga menunjukan bahwa dalam seni dalam seni itu terdapat beberapa dari kebanyakan ekspresi manusia yang menonjol dalam pengertiannya atas eksistensinya sendiri. Adapun deni rupa dan music seringkali masih sekadar diajarkan untuk keteampiln seni belaka, jadi belumlah sebagai pemberian bekal pemerkaya pemilikan budaya intelek bersama.

Sejarah yang diajarkan sebagai disiplin yang menelaah manusia dalam dimensi waktu dengan menggunakan telaahnya pada masa lampaunya. Manusioa disitu dilukiskan sebagai ciptaan Allah, makhluk pencipta budaya,pencipta peradaban, melalui perubahan, pengajar sejarah bermaksud mengertikan isi pengalaman untuk manusia di masa lampau serta kondisinya sekarang sebagaimana terdapat dalam berbagai kelompok kehidupan. Mahasiswa yang mempelajari sejarah diharapkan menemukan identitasnya sebagai pribadi, sebagai anggota masyrakat agama, sebagai warga suatu nasion dan sebagai warga umat manusia.. sehubungan itu sejarah kebudayaan haruslah lebih ditonjolkan dari sejarah politik dan sejarah ekonomi.

Retorika yang terbagi menjadi jenis lisan yang tertulis seringkali sebagai suatu keterampilan belaka dengan akibat bahwa yang dicapai melalui retorika tertulis hanyalah materi obyektif atau mekanisme mengungkapkan berdasarkan tata bahasa melalui komposisi tertulis. Padahal tujuan yang sebenarnya dari retorika tertulis adalah melatih mahasiswa untuk berlaku berdasarkan logika yang layak. Sehubungan itu semuanya, ditetepkan bahwa retorika diajarkan sebagai keterampilan itu harus lain dengan diberikan melalui sejarah  sastra dan kritik sastra. Dalam menjalankan retorika tertulis mahasiswa diajak bergaul dengan logika informal, khususnya bidang yang terkenal dengan sebutan logical fallacies atau logika semu.

a.       Ilmu Budaya Dasar Sebagai Komponen Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
Seperti yang sudah kita kethui bahwa Ilmu budaya dasar bukanlah ilmu yang monolit atau ilmu yang tunggal,ia lebih tepat disebut sebagai “ilmu gabungan”,yang secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dapat dipakai sebagai alat untuk memecahkan berbagai masalah ynag dihadapi manusia sebagai makhluk yang berbudaya,baik dalam kedudukabbya sebagai makhluk individu,makhluk sosial, maupun makhluk ciptaan Tuhan.
Komponen yang paling utama dalam membentuk Ilmu Budaya Dasar itu ada empat:

-       Filsafat
Filsafat yang sering disebut sebagai induk ilmu,merupakan ilmu yang berusaha member jawab atas pertanyaan-pertanyaan yang sangat esensial. Melalui filsafat atau melalui jawaban-jawaban yang diberikan oleh filsafat, orang akan mengetahui mengenai sesuatu yang dipertanyakan tersebut.dalam hubungannya dengan maksud untuk mengetahui hakikat “manusia sebagai makhluk berbudaya”,filsafat khususnya filsafat manusia,akan mengarahkan wawasannya terhadap cirri-ciri khas manusia yang membedakan dari makhluk-makhluk lain. Filsafat yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang esensial tentang manusia,seperti apa atau siapakah manusia itu,dari mana ia berasal dan meu kemana,apa yang membuat ia bertindak,dan sebagainya.

-       Teologi
Teologi atau yang sering disebut ilmu agama akan mengajarkan banyak tentang manusia,sejarahnya,tujuan,tugas dan tanggung jawabnya didunia sebagai makhluk ciptaan tuhan. Teologi juga membekali manusia untuk mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan menusia sebagai pelaku kebudayaan. Teologi juga memperkenalkan kepada manusia tentang nilai-nilai yang patut didambakandemi kebahagiaan hidupnya,baik hidup didunia maupun hidup di akherat kelak. Teologi membekali manusia untuk mendapatkan kebahagiaan jasmanio dan rohani. Pendek kata hanya teologilah yang mampu menuntun manusia menjadi “insan kamil” atau manusia yang utuh dan sempurna.

-       Sejarah
Sejarah juga memberikan andil kepada manusia untuk mengerti siapa dia sebenarnya itu. Sejarah menceritakan kepada kita bagaimana orang-orang yang terdahulu hidup dalam arti yang seluas-luasnya,tentang adat istiadatnya, pandangan hidupnya,bahkan asal usulnya. Sejarah akanmemperkenalkan manusia lebih banyak dari sisi lahirnya,maka seni akan melengkapi dengan lebih banyak menekankan dari sisi batinnya. Sebab seni merupakan perwujudan tanggapan manusia,baik pikiran maupun perasaannya mengenai hidup dan kehidupan yang mengelilinginya.

-       Seni
Seni ada;ah perwujudan kekaguman sekaligus penghargaan manusia terhadap keindahandan nilai-nilai yang ditemuinya dalam kehidupannya. Seni dapat pula dikatakan sebagai bukti keunggulan manusia diantara makhluk-makhluk lain ciptaan tuhan. Dalam seni manusia mencari identitas,identitas dirinya dalam usaha mencari jawab atas pertanyaan “siapa dia, siapa engkau, dan siapa aku”? dalam seni pula manusia akan meraih “the ultimate reality” atau hakikat kenyataan.

Seni seperti kita ketahui, diciptakan orang bukan sekedar untuk mengabadikan keindahan yang bersifat indrawi, melainkan juga dimaksudkan untuk menyampaikan gagasan atau ide-ide dan nilai-nilai yang menjadi dambaan tiap manusia. Seni bukan hanya memberikan kepuasan dan kenikmatan bagi penanggap atau konsumen saja, melainkan juga kekayaan yang tinggi nilainya. Sebab seni dapat memperluas budi nurani manusia, karena disamping dasar estetik, dalam seni terdapat dasar etik atau moral yang diperjuangkan. Maka setiap seni itu indah,dan setiap yang indah mengandung kebaikan, dan kebenaran. Dengan demikian setiap seni menyampaikan kebaikan dan kebenaran.

Ilmu budaya dasar sebagai Mata Kuliah wajib di perguruan tinggi adalah terjemahan dari istilah basic Humanities atau pendidikan humaniora, humanior dalam bahasa Latin berarti manusiawi. Sementara itu filsuf Indonesia mardiatmodjo menunjukan bahwaa menegaskan perlunya humaniora bagi pendidikan  berarti menempatkan manusia ditengah-tengah proses pendidikan.
Adapun sumbangan humaniora kepada proses pendidikan menurut baliau ada tiga, yang dengan pengalimatan singkatnya sebagai berikut:
1.      Menyatuderapkan pengembangan pikiran (rasio) dengan hati (rasa)
2.      Memperkenalkan kepada anak didik nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan abadi.
3.      Mengerjasamakan pendidik dengan anak didik serta teori dengan praktek.


3.      KESIMPULAN
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah pengetahuan yang menelaah tentang ilmu sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, teori, konsep) yang berasal dari berbagai keahlian dalam lapangan ilmu sosial, sedangkan Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.



Sumber:

No comments:

Post a Comment

Business English 2

Motivation Letter for Applying Information System Programme in Stevens Institute of Technology April 18, 2018 Graduat...