PT.
COCA-COLA
1.
SEJARAH
DAN PERKEMBANGAN
1.1
Perkembangan
Coca-Cola
Keberhasilan PT.Coca-Cola di seluruh Dunia berawal dari DR. Jhon
Pemberton pada
tanggal 8 Mei 1886, beliau adalah seorang ahli farmasi di Atlanta, Georgia,
Amerika Selatan. Ia pertama kali menemukan ramuan sirup karamel berwarna dalam
sebuah katel kuningan yang kemudian dikenal dengan minuman yang sangat nikmat
dan menyegarkan dan diberi nama “Coca-Cola”. Karena dinilai mempunyai prospek
yang menguntungkan kemudian penemuan ini didaftarkan pada direktorat hak paten
Amerika pada tahun 1893, sehingga hak atas pembuatan minuman ringan Cola-Cola
sepenuhnya dimiliki oleh DR. Jhon Pemberton. Setelah ia wafat, maka penemuan ini diwariskan kepada Asa
Cendler, pada tahun
1891, hingga akhirya Mr. Cendler mendirikan perusahaan dengan nama The
Coca-Cola Company,
di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Hingga saat ini perusahaan tersebut
menjadi kantor pusat Coca-Cola di seluruh dunia. Pada tahun 1919, The
Coca-Cola Company dijual
kepada investor dengan harga 25 juta dolar.
Pada tahun 1923, Robert W.Woodruff diangkat sebagai presiden Coca-Cola Company dan selama dalam masa
kepemimpinannya (lebih dari enam dekade) telah membawa bisnis Cola-Cola
mencapai sukses dagang yang produkya terkenal diseluruh dunia. Rekan kerja dan
pengurus keuangan bisnis Dr Pemberton, yaitu Frank M Robinson,
kemudian menyarankan
untuk memakai nama dan tulisan “Coca-Cola” dengan huruf-huruf miring mengalir,
yang sekarang menjadi terkenal di seluruh dunia. Mr Robinson berpikir bahwa”
Dua huruf “C” akan terlihat bagus dalam iklan” Pada tahun pertama, Dr Pemberton
menjual 25 galon sirup yang diangkut dalam tong kayu berwarna merah menyala.
Warna merah kemudian menjadi warna khusus yang dihubungkan dengan merek minuman
nomor satu ini. Coca-Cola pertama kali dikenal sebagai produk yang dijual di
tempat-tempat penjualan minuman dengan sistem “fountain” (mesin kran). Seorang pedagang
permen, Joseph A Biedenharn dari Missisipi kemudian mencari cara untuk dapat
menghidangkan minuman menyegarkan ini untuk piknik, dan mulailah ia menawarkan
CocaCola yang dikemas dalam botol, dengan menggunakan sirup yang dikirim dari
Atlanta, selama musim semi yang sibuk pada tahun 1894. Pada tahun 1899, proses
pembotolan Coca-Cola berskala besar
dimulai pemilik The Coca-Cola Company yang memberikan hak pembotolan
eksklusif kepada Joseph B Whitehead dan Benjamin F Thomas dari Chattanooga,
Tennessee. Kontrak ini menandai dimulainya sistem pembotolan yang unik dan
independen dari The Coca-Cola Company, dan merupakan dasar dari
pengoperasian Perseroan miniman ringan tersebut hingga kini (Sumber: Company Profile PT. CCBI Central
Java).
1.2
Perkembangan
PT. Coca-Cola Botling Indonesia
PT. Coca-Cola masuk ke indonesia dan mulai diperdagangkan pada tahun 1932
oleh De Netherlands Indische Mineral Water fabrik Jakarta di bawah manajemen Bernie
Vonings dari Belanda, Setelah Proklamasi Kemerdekaan dan masuknya para pemegang
saham dari Indonesia, perusahaan ini berganti nama menjadi Indonesia Beverages
Limited (IBL). Tahun
1971 IBL menjalin kerjasama dengan tiga perusahaan Jepang : Mitsui
Toatsu Chemical Inc. Mitsui & Co.Ltd dan Mikuni Coca-Cola Bottling Co. membentuk PT. Djaya Beverages Bottling Company
(DBBC). Pada tanggal
12 Oktober 1993, Coca-Cola Amatil Limited (CCA) sebuah perusahaan publik dari
Australia yang merupakan pabrik pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia untuk
pabrikasi, distribusi dan pemasaran produk the Coca-Cola Company telah mengambil alih kepemilikan
DBBC dan berubah namanya menjadi Coca-Cola
Amatil Indonesia,
Jakarta. Sampai saat ini, CCA didukung oleh 11 pabrik pembotolan dan sekitar
9.000 karyawan, melayani lebih dari 400.000 pelanggan di seluruh Nusantara.
Coca-Cola merupakan perusahaan asing yang paling berhasil beroperasi di Asia
karena keunikan produk dan sistem pemasarannya serta pemahamannya terhadap
pasar lokal/budaya lokal. Sebelas pabrik pembotolan yang ada di Indonesia
terdapat di: Semarang, Bandar Lampung, Padang, Ujung Pandang, Medan. Surabaya,
Bandung, Bali, Jakarta,
Banjarmasin, Manado(Sumber: Company
Profile PT. CCBI Central Java).
1.3
Perkembangan
PT. Coca-Cola Botling Indonesia Central Java
Sejarah Coca-Cola di Jawa Tengah dirintis oleh 2 orang
pengusaha, yaitu Portugius Hutabarat (almarhum) dan H. Mugiyanto. Nama yang dipilih adalah PT.
Pan Java Botling Company, yang resmi didirikan pada tanggal 1 November 1974, akan tetapi
perusahaan ini baru mulai berproduksi pada tanggal 5 Desember 1974, tanggal
yang sering diperingati sebagai hari jadi PT. Coca-Cola Jawa Tengah. Karena
perkembanganya yang pesat maka pada bulan april 1992 PT.
Pan Java Botling Company melakukan kerja sama dengan Coca-Cola
Amatil Limieted di
Australia, sehingga sejak saat itu PT Pan Java Botling Company berubah namanya menjadi PT Pan
Java CocaCola.
Karena adanya tahap awal dari rencana marger yang diusulkan antara
perusahaan-perusahaan dalam kelompok usaha Coca-Cola, maka sejak tanggal 1
Agustus 1999 terjadi perubahan nama badan hukum dari PT. Pan
Java Coca-Cola
manjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia yang melanjutkan kegiatan dalam
bidang industri pembotolan air minum ringan dan usaha jasa distribusi, agen
pemarasaran minuman ringan. Pada tahun 2003 terjadi perubahan nama lahi menjadi
PT. Coca Cola Botling Indonesia Central Java hingga sekarang.
Pusat pemasaran Coca-Cola Botling Indonesia Semarang
Operations tersebar
di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Exs.Karisidenan Madiun. Didukung oleh
sembilan Sales Center dan delapan Sub
Sales Center yang
memiliki lebih dari 75.000 dister atau pengecer, mengisyaratkan besarnya
dukungan ekonomi yang diberikan kepada keluargakeluarga yang mempunyai usaha di
sektor industri ini. Dengan direct selling sebagai sistem distribusi, Coca-Cola
mengupayakan dan mengutamakan Kepuasan Pelanggan sebagai pelayanan yang utama(Sumber:
Company Profile PT. CCBI Central Java).
2.
MISI
DAN VISI PT. COCA-COLA BOTLING INDONESIA
Saat ini semua pabrik Coca-Cola di seluruh Indonesia bertekad untuk
meningkatkan nilai pemegang saham dengan menjadi perusahaan minuman non-alkohol
terdepan dalam memuaskan konsumen dan pelanggan dengan produk dan layanan
berkualitas tinggi melalui kinerja orang-orang yang dinamis dan berdedikasi.
Sehubungan dengan kemajuann di era globalisasi maka sebuah perusahaan besar
perlu memfokuskan diri dengan tujuan bisnisnya dengan harapan sasaran tergetnya
dapat dicapai dengan efektifitas dan efesiensi. Agar dapat memenuhi semua itu
maka perlu adanya penanganan pihak ketiga untuk pengelolaan Sumber Daya
Manusia, Misi Coca-Cola adalah menjadi perusahaan air minum terkemuka di dunia
dan salah satu kunci untuk mencapai hal ini adalah kinerja dari para karyawan (Sumber:
Company profile PT.CCBI Central Java).
Baca Juga:
a. Bentuk Organisasi
b. Struktur
Organisasi
c. Kelebihan
dan Kekurangan Organisasi
d. Penulisan
Saya mengenai Organisasi
No comments:
Post a Comment